Adaptasi Kembali Sekolah

Rabu, 15 September 2021 ~ Oleh administrator ~ Dilihat 479 Kali

Masa pandemi yang berlangsung sekitar delapan belas bulan memaksa anak didik belajar melalui daring atau virtual. 

Namun, dengan seiring waktu, kota Surabaya masuk zona kuning membuat SMP Muhammadiyah 10 Surabaya bergerak cepat.

Selain kota Pahlawan dinyatakan PPKM level 2 dan instruksi Kemendikbud memberi tanda lampu hijau, SMP berlokasi di jalan Sutorejo no 98-100 Surabaya telah mempersiapkan diri untuk menggelar PTM terbatas.

Melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka terbatas, salah satu contohnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (13/9/2021) sampai Jum'at mendatang.

Di hari pertama uji coba PTM terbatas, dua rombel dari kelas 8 masuk sekolah. Sebanyak 15 anak setiap kelasnya, diharuskan mengikuti tata tartib yang sudah ditentukan.

Bagi puluhan anak didik kelas, kembali menuntut ilmu di sekolah menjadi wadah adaptasi lagi. 

Meski, terlihat senang bisa kembali bersekolah, para anak didik wajib menjalankan protokol kesehatan.

Setiap pelajar yang masuk ke halaman sekolah harus satu persatu dan jaga jarak. 

SMP M1OS juga telah menyiapkan sarana prokes, dan tempat duduk tunggu sebelum masuk kelas. 

Kemudian, Satu persatu siswa masuk kelas. Didalam kelas, mereka menempati tempat duduk yang sudah diatur berjarak.

Proses belajar selama PTM terbatas dilakukan selama 2 jam untuk sesi pertama. Sedangkan sesi kedua, waktunya juga sama.

Usai belajar, para siswa keluar kelas secara bergantian. Lalu, mereka duduk di ruang tunggu sembari menunggu dijemput orang tua.

Setelah orang tua hadir ke sekolah dan memberi tahu petugas di halaman sekolah, siswa yang dijemput bisa segera beranjak dari tempat duduk dan menuju lorong depan, para siswa wajib cuci tangan.

Uji coba PTM terbatas ini bagi anak didik menjadi pembiasaan yang dilakukan saat belajar di sekolah sebelum dilanda pandemi.

Sekolah mengharapkan para anak didik yang mengikuti uji coba PTM terbatas harus patuh Prokes. Mereka wajib memakai dobel masker dan face Shield yang bertujuan agar kesehatan siswa, guru, orang tua yang mengantar jemput tetap terjaga. (TIM Humas SMP M1OS)